Senin, 23 Juni 2014

Jual batu bacan

Jual batu bacan
Jual batu bacan Khusus Kolektor , Penjual dan Pecinta Bacan, kami menyediakan berbagai jenis batu bacan yang anda butuhkan baik sebagai koleksi atau untuk dijual ulang.

Penipu dan Makelar yang tidak bertanggungjawab DILARANG KERAS UNTUK MENELEPON. Semoga kita bisa bekerjasama ...

Silahkan kontak kami di 0813 2040 1187 untuk megetahui ketersediaan stok.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
















































































































--------------------------------------------------------
Jual batu bacan Hubungan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen: Variabel ini berhubungan dengan jumlah kekayaan (asset) yang dapat dijadikan jaminan (collateral), hal ini dipandang sebagai cara untuk mengurangi risiko kreditur. Jadi semakin besar proporsi tangible asset perusahaan, maka krediur akan lebih mudah memberi pinjaman sehingga tingkat utang perusahaan menjadi besar (Rajan dan Zingales, 1995). Secara umum perusahaan yang memiliki jaminan terhadap utang akan lebih mudah mendapatkan utang daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan terhadap utang. (Brigham, et.al.,1999).
Jual batu bacan Adanya hubungan yang signifikan positif antara asset tangibility dan utang jangka panjang terhadap kebijakan leverage, ditemukan dalam penelitian Bradley, et.al.(1984), Rajan dan Zingales (1995). Myers (1984) mengatakan akibat adanya Asymetric Informaition atau pun berdasarkan Pecking Order Theory, perusahaan akan lebih menyukai sumber dana internal (laba ditahan) daripada eksternal (utang dan ekuitas). Dikarenakan adanya biaya transaksi dan biaya penerbitan ekuitas baru yang harus dibayarkan.
Jual batu bacan Dengan demikian perusahaan yang profitable akan menggunakan utang lebih kecil, karena perusahaan mampu menyediakan dana yang cukup untuk membiayai investasinya melalui laba ditahan. Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wald (1999), Rajan dan Zingales (1995), serta Booth et.al (2001) yang menemukan bukti bahwa tingkat leverage secara signifikan berhubungan terbalik dengan profitability suatu perusahaan. Profitability mempunyai hubungan yang signifikan negatif terhadap kebijakan leverage. Perusahaan besar dapat dengan mudah untuk mengakses pasar modal sehingga akan mempengaruhi kemampuan untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Titman dan Wessels (1988) serta Rajan dan Zingales (1995) mengatakan bahwa kemungkinan perusahaan yang besar mengalami kebangkrutan itu kecil, sehingga size return berhubungan positif dengan tingkat leverage yang diambil perusahaan.
Jual batu bacan Pada kenyataannya bahwa semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar memiliki kebutuhan dana yang besar, dan salah satu alternatif pemenuhan kebutuhan dana yang tersedia menggunakan pendanaan eksternal. Size return mempunyai hubungan yang signifikan positif terhadap kebijakan leverage. Wald (1999) mengemukakan bahwa Business Risk merupakan fungsi ketidakpastian dari proyeksi tingkat pengembalian asset perusahaan di masa depan. Suatu perusahaan dikatakan memiliki risiko bisnis yang tinggi apabila perusahaan tersebut memiliki ketidakpastian yang tinggi dari tingkat pengembalian atas assetnya. Ketidakpastian pengembalian asset perusahaan di masa depan akan mempengaruhi keakuratan perusahaan untuk memproduksi pendapatan yang akan diterimanya di masa depan.
Jual batu bacan Perusahaan yang mempunyai volatilitas pendapatan yang tinggi akan mempunyai probabilitas kebangkrutan yang tinggi (Titman dan Wessels, 1988 dan Fama dan French, 2000). Perusahaan yang mempunyai stabilitas pendapatan yang tinggi, akan mampu memenuhi kewajibannya tanpa perlu menanggung suatu risiko kegagalan. Perusahaan yang mempunyai pendapatan yang stabil akan mampu mempertahankan tingkat laba sehingga akan mampu memenuhi kewajiban sebagai biaya tetap. Penelitian yang dilakukan oleh Chung (1993) mengemukakan bahwa semakin tinggi risiko yang dihadapi perusahaan maka perusahaan tersebut cenderung untuk mempunyai tingkat utang yang sedikit. Business risk mempunyai hubungan yang signifikan negatif terhadap kebijakan leverage.
e. Growth Opportunities
Jual batu bacan Perusahaan dengan growth opportunities yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut pada masa yang akan datang, oleh karenanya perusahaan akan mempertahankan earningnya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan perusahaan diharapkan akan tetap mengandalkan pendanaan melalui utang yang lebih besar (Baskin, 1999).
Fama dan French (2000) mengatakan bahwa kebijakan leverage perusahaan akan menurun jika investasi kurang dari retained earning. Oleh karenanya perusahaan dengan growth opportunities pesat cenderung lebih banyak menggunakan utang sehingga memiliki hubungan yang positif dengan kebijakan leverage. Growth opportunities mempunyai hubungan yang siginfikan positif terhadap kebijakan leverage.



Ringkasan arah hubungan antara variabel dalam penelitian ini dilihat dalam tabel sebagai berikut:  
Tabel 2.4
Ringkasan Arah Hubungan 
Variabel Independen terhadap Kebijakan Leverage
Variabel Independen     Arah Hubungan
Asset Tangibility     Positif
Profitability     Negatif
Size     Positif
Business Risk     Negatif
Growth Opportunities     Positif


2.4 Hipotesis 
Jual batu bacan Berdasarkan penelitian Winy (2003), sebelumnya dengan judul pengaruh asset tangibility, profitabgility, size, business risk, dan growth opportunities terhadap kebijakan leverage perusahaan, dalam penelitian tersebut menggunakan data perusahaan manufaktur yang go public dari tahun 1993 sampai dengan tahun 2001. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
H1 = asset tangibility, profitability, size, business risk, dan growth opportunities berpengaruh terhadap kebijakan leverage. H2 = asset tangibility, profitability, size, business risk, dan growth opportunities tidak  berpengaruh terhadap kebijakan leverage.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar